CERBUNG "4 SEKAWAN YANG TAK PERNAH AKUR"


***4 SEKAWAN YANG TAK PERNAH AKUR**** 

Cerbook (Cerita faceBook bersambung) Oleh Penulis GJ : Akhibus Sajidin Diangkat dari Kisah "GJ" orang-orang TeladTan : Waginah, Wariyem, Darsini dan Atun (maaf jika nama tersebut sama dengan nama anda) Selamat Menikmati (keliru nding) Selamat Membaca Pemirsa.... Cekibrooooot
KESANDUNG
BAGIAN 1

Dahulu kala, pada waktu jaya-jayanya kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk pada puncak kemaharajaan yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit sempat menguasai Wilayah Nusantara ini. Tapi, dibalik itu semua, saya tidak akan bertele-tele menceritakan kisah majapahit dari jaman kejayaan atau kehancurannya. Karena Ilmu sejarah saya rendah, hanya mendapatkan nilai 4 di kala mengenyam bangku SMA dulu. (Ngenes) :D Disini saya akan menceritakan kisah “4 sekawan yang masih hidup ribuan tahun lamanya, dari jaman Purbakala sampai ke Jaman Majapahit hingga tersesat ke jaman Dunia Maya yang menjadi trend masa kini. Mereka ini adalah WAGINAH selaku kepala suku Hutan Rimba yang Buasnya mengalahkan Raja hutan jika dia menguap selalu mengeluarkan suara berdesis mirip Singa "huaaaaaaambhhhsss Ulaalaaa Cetar membabi buta”. Sebagai Bala tentaranya adalah WARIYEM" dia masih sedarah dari keluarga Tarsan dan Ibu Jane. Ia disini menjabat sebagai Bendahara Umum, jika mereka terjadngkit kelaparan stadium akut yang mendadak, Wariyem selalu bersedia untuk memanjat Pohon kelapa atau pohon pinus sekalipun yang tak ada buah sama sekali (sia-sia) demi menjaga persahabatanya sejak kecil sampai tua bangka agar tak tercecer seperti nasi aking dikeringkan di atas genteng diinjak-injak oleh Ayam Kalkun milik tetangga. Di sudut Lain, Darsini Binti Darmono bin darmuji bin darso bin modar. Nama yang cukup aneh dan panjang seperti rantai makanan pada pelajaran Biologi kelas 1 SMA yang tidak berujung, Ia mejabat sebagai pelindung suku mereka. Lebih kerennya sih dia disebut "Aljogo (eh gek nding) Algojo maksud saya, Bahkan dulu dia pernah berkelahi dengan seekor harimau loh dari India yang dibikin "GJ" olehnya. Dengan mengandalkan Jurus K-Pop andalannya yang membuat burung-burung berhenti berkicau di kala pagi. Bahkan burung-burung rela menggantungkan diri (mati syangid), karena jika tidak melakukan itu, nasib mereka terancam seperti tertodong panah atau tertembak peluru sang pemburu hantu yang datang tak dijemput, pulang minta dianterin (gak nyambung jek). Satu lagi dari perlu saya perkenalkan anggota pasukannya yang kerjanya hanya tidur dan sering lupa dirinya adalah ATUN. Perawakannya anggun seperti Putri keraton Solo, walau badannya gempal karna kebanyakan makan. Inilah mereka 4 Sekawan yang saya ceritakan kepada pembaca yang budiman dan budiawati. Semoga bisa mengupas kejenuhan anda dikala epilepsi anda kumat seketika. Hohoho. Langit semakin gelap, Kelihatanya akan memuntahkan air mata yang mendalam. Dan hujan seketika turun deras(tis) membasahi pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang. 4 Sekawan berlarian dengan terbungkus daun pisang sebagai penahan hujan diatas kepala mereka. Mereka seperti pasukan lontong yang siap disantap oleh pelanggan "lontong balapnya pak WAW (Cak Suro dan Cak Boyo) di film Animasi Suro dan Boyo karya cak Ikin yang terkenal dengan Grammar Suroboyoan itu. Mereka menyusuri semak-semak, mematahkan ranting-ranting, terpeleset, terjatuh, terjungkal, telungkup, delongop, delosor, begitu seterusnya hingga nasib nahas menghampiri mereka tercebur di kubangan Kudanil yang hendak melahirkan anak kembar hasil perkawinan silangnya dengan gajah afrika. “Nasib telah menjadi bubur kawan, tak usah khawatir, untuk besok jangan mengulangi kesalahan yang sama, itu adalah hal tolol, tapi cobalah kesalahan yang berbeda “nyemplung sumur” misalanya.” dengan menarik Jarik yang dikenakan seperti bidadari turun dari kocak'an dengan tangan melambai-lambai, Waginah mencoba menenangkan para bolokuronya. Begitulah romantika 4 sekawan dikala hujan melanda. Mereka hanya bisa berlarian seperti dikejar Angsa, alasan mereka "Air hujan itu bisa menyebabkan teyengen (karataten) jika terinject djarum air hujan yang mengandung kadar zat asam itu”. Karena sejak penulis meneliti keadaan mereka, 4 Sekawan tersebut masih ada pertalian darah dengan Gatot Kaca yang terkenal dengan Otot Kawat dan balung besinya itu. Besi kalo terkena Hujan Teyengen, persis kayak mereka (bau besi) Slenging. Waktu kian gelap, Hujan tak kunjung reda. Mereka hanya bisa menggigil kedinginan dibawah pohon randu besar yang hidup jutaan tahun lalu. Suhu yang mereka alami adalah minus 0 derajat, seperti yang pernah mereka alami pada waktu mengujungi acara Khitanan putranya ratu suku Eskimo ke 760 yang dipimpin oleh Kepala Suku Mbah BROTO yang mempunyai jutaan pasukan pinguin dan anjing laut sebagai armada perang saat melawan hiu di film Bay Watch", mereka dibuat seperti burung pinguin yang baris berbaris. Berselanjar di lautan es yang menunggu cairnya hingga tercebur. Byur... Malam kian sepi, hujan tak kunjung berlari, dan gelap semakin menghampiri. Long-longan suara Anjing dan serigala terus membisiki telinga mereka. Membuat suasana semakin merinding disko (ajep-ajep dong). Kepala suku waginah memberi ultimatum kepada Bolokuronya, bahwa mereka sekarang dalam posisi tersesat. dipojok pohon pisang suara terdengar suara tangisan ditelinga mereka melamban dan semakin mengeras seperti sound bujad. Apa yang terjadi saudara-saodara.? Cling,,,, “Ihhhh,... Suara apa itu.,?, seyeeem sekali” Darsini mulai ketakutan. “Jangan takut, kita adalah laki-laki (maaf penulis khilaf, Penghapus mana penghapus? saya ulangi lagi deh) "Jangan takut kita adalah kaum perempuan, penguasa hutan rimba dari ujung kulon, hewan-hewan yang mendengarkan langkah kaki kita saja akan lari terkencing-kencing (hewan yang dimaksud disini adalah kelinci) masa’ dengan suara tangisan saja kalian cengeng” Waginah sang Kepala suku mulai pidato berapi-api kepada bolo kuronya seperti mau demo karena kenaikan berat badan. “Iya kita gak usah takut, tapi aku juga takut, gimana nih” Atun yang hobi tidur itu menyerah dengan keadaan disekitarnya. Bahkan penulis yang membuat cerita ini juga takut, adem panas gak ketulungan. Merinding jek...tulooooong,,,tuloooong... “bentar-bentar, kelihatanya ada yang berkurang anggota kita,? Saya absen dulu yah anak-anak” (MULAI GJ) “, DARSINI?” “Hadiroh bu gulu” “Gulu,, gulu,.. Gulumu pedot,!! Guru kaleee...” “maaf bu gulu, aku kan cadal” “Yowes gak apa-apa, ATUN?” “Yes...yes,.. i’m in here komandan” “WARIYEM?” "YEM, WARIYEM.." "YEMMMMMMMMM" Dengan suara yang mulai serak Kepala suku memanggil nama WARIYEM hingga 33X (kayak habis wiridan saja nih) dan tak ada jawaban sama sekali. “gawat....” “ada apa kepala suku?” “Wariyem Hilang” “Apaaaaaaaa....Hilannggg???” "Iyooo,, Hilaaaaaaanngggg,,, Kuping pada taruh mana sih?" Suasana hati mereka mulai kacau dan berwarna-warni seperti warna pelangi, merah kuning hijau dilangit yang biru. Diwaktu perasaan takut, muncullah perasaan bingung yang bukan kepalang.... kemanakah Wariyem menghilang,? Bala bantuanpun berdatangan satu persatu, mereka minta bantuan kepada Dora The Explorer. Dora tidak berdaya menolong mereka, karena petanya dicuri sama swiper. "Ayok bilang bareng-bareng yah (swipper jangan mencuri, swipper jangan mencuri...!!)... Doraemon dengan baling-baling bambunya seusai Tour dari Gunung Fujiama ke Gunung rengel tuban dibela-belain turun untuk menemui mereka. Doraemon mencoba menolong kegalauan yang mereka alami, Al-hasil hasilnya juga Nihil, mesin waktu yang dipunya Doraemon ternyata Rusak, Doraemon lupa kalo mesin waktunya yang bisa menorobos ke masa silam sedang diservice di bengkel pak Jayen, bengkel khusus memperbaiki alat-alat WC. Ah... Semakin pusing mereka mencari, di semak-semak, diatas pucuk pohon pinus sampai ketemu ulat bulu, di leng yuyu sampai jari-jari mereka tercapit, dibawah sumur sampai salah satu mereka kelelep, sampai dirumah semut pun tidak kunjung ditemukan, Kemanakah Wariyem berada, apakah dibawa harimau,? atau digondol gorila,? atau jangan-jangan.................... Jangan-jangan.............. Tak tahulah, penulis Juga bingung mau mencari kemana... sampai Ayu ting-tong mengiringi pencarian mereka denga lagu pamungkasnya, "kemana-kemana, kemana ku haruuuuus mencari kemanaaaa.....*Kembali ke REFF Teman-teman bantu nyari yook,,, "bim salabim kemana prok-prok-prok...." (Loh kok jadi begini). Akhirnya mereka sepakat, membuat sayembara kepada warga-warga di sekitarnya, Inspirasi Atun mulai keluar, dia ngefans banget dengan kisah Jaka Tarub. Dan sayembaranyapun dibuat persis seperti sayembaranya Dewi Nawang wulan yang kehilangan Selendangnya. Atun mulai mencoba menulisi dedaunan dengan tinta getah karet. "Barang siapa yang menemukan Wariyem, kalau perempuan akan dijadikan saudara, kalau laki-laki akan dijadikan suami katanya dan tidak diperuntukkan oleh bangsa binatang."... *********************************** BERSAAAAMBUNGG DULU GEH>>><>@#$%^&*Bagaimana Kisah Selanjutnya? Jangan lupa saran n kritiknya. 4x4 sama dengan enambelas, sempat gak sempat harus dibalas (Jaman Surat-suratan SD dulu sebelum pegang HP) By,,By.. PENULIS GJ













BAGIAN DUA : KALIREN
Keesokan harinya, Waginah, Darsini, dan Atun  masih tersesat di semak-semak. Wajah kusut karena air hujan semalam membuat kulit mereka mengkerut seketika. Mereka memelas, bencana alam sedang terjadi yaitu “Rasa lapar yang menjadi”. Wajah sedih masih melekat pada diri mereka setelah kehilangan sahabat yang ahli di bidang mencari makanan “Wariyem”. Sekarang mereka hanya tinggal ber tiga. Sepatah dua kata tak keluar dari lidah tak bertulangnya Waginah. Selaku kepala suku, lemas terkulai tak berdaya, bagai kehilangan semangat hidup. Ia teringat WALUYO kelinci kesayanganya dulu yang mati akibat mal praktik aborsi.
Atun sejak tadi hanya mengelus-elus perutnya yang gendut. Sementara Darsini dengan suara sumbangnya, dia menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur ke dua sahabatnya yang dilanda dua masalah di hari yang sama. Pepatah kuno berat sama-sama dijinjing, ringan sama-sama dipikul (kebalik jek) dan lapar sama-sama dirasakan,
“APUSE KOKON DAO, YARABE SOREN DORERI, WUF LENSO BANI NEMA BAKI PASE”
“Hooop...hooop....hop.. Kupingku rasane kaya’ di suduk-suduk pohon  pinus” Sentak Waginah
“Nyanyi,, toh cuci piring, Ni..... Darsini,..... suara kaya petir disiang bolong gitu kok Narsis di tengah hutan yang sepi ini, lagi kasmaran ama om Gajah yaa..” sela Atun yang masih mengelus-elus perutnya yang kosong melompong lama gak kemasukan sayur terong.
“Hey... kata nenek moyangku dulu, jika kita lagi lapar, tak ada makanan, salah satu obatnya adalah bernyanyi kawan-kawan, nah nyanyian Apose dari tanah papua  ini diyakini sebagai obat penahan lapar” bela Darsini
‘’ Opo, penahan Lapar, gundulmu aboh, gak sekalian bawa balsem untuk oles perutku ini, lebih bermanfaat..!! ” Ketus Atun.
“Perut, perut loh,, balsem-balsem gue, emang masalah bagi elooo, weeeekkkk?”
“Dasar Darsini, berani kau sama aku,?
‘’Ah.. gak takut.. kecil, badanmu yang gempal begitu, sekali dayung, 2,3 hari sakitnya gak ngilang-ngilang, ayoooo kemariiiiii...”
Atun yang mempunyai sifat temprament tak bisa menahan emosinya. Mungkin kondisi kelaparan yang membuat emosi keduanya semakin meletup-letup. Tangannya menggepal, mengeluarkan jurus “Ka me hame ala san go ku “dragon ball” dan mulut Darsini komat-kamit kayak dukun yang mengeluarkan mantra pelet memelet. Memang posisi waktu itu Darsini lagi menjulurkan lidah “melet” sambil meledek Atun gendut, weeekk, Atun gendutt,,, wooook...
Beberapa detik kemudian.
Ciaat,,, Brakk@#$%^&* proookk...#$%^&**()*Plak.. Aduh,, Hajarrr,,#$^^&***Bam..
Ka... meeee,,,, haaaa,,, meeee,,,ciuuuu****)#())Q##@(_+:”>>.. Bruaaaaak
Darsini bisa menghindari serangan Atun. Giliran Darsini yang mengeluarkan jurus  Drunken Master andalanya, tubuhnya meliuk-liuk seakan mau jatuh ke tanah... serangan bertubi-tubi mulai dilancarkan si Atun. Tapi Darsini masih asyik dengan jurus pamungkas warisan tunggal dari neneknya.
Wah....Terjadi peperangan yang mengerikan, tak ada wasit dan tak ada juri. Mereka berdua beradu jotos, hulk kiri, hulk kanan, hulk atas dan tak boleh hulk bawah (kaloo kena sakiiit tauuu). Pertandingan  tinju kelas berat dunia antara Mike Tyson vs Evander Holyfield pun terulang kembali, tapi mereka berdua tak saling menggigit kuping lawannya masing-masing, melainkan menggigit kuping gajah yang tak sengaja lewat di depan mereka.
Beberapa menit kemudian mereka merubah posisi tarungnya dengan meniru pertandingan gulat di arena Smack Down “Undertaker Vs Triple H saling mengunci kiri kanan, atas dan bawah. Mereka mengencangkan baut lawannya agar tak bergerak dan ditentukan menjadi pemenangnya memekai kunci Inggris (Sadis) maklumlah mereka mantan pemain sinetron Monir-monir cantik, perlatan bengkel lengkap tak luput dari bawaannya.
Sungguh pemandangan yang aneh, dari atas pohon, terdengar sorak-sorai dan tepuk tangan kawanan monyet mulai membanjiri stadium arena, tak tahu monyet-monyet itu pegang mana, yang jelas monyet tersebut dilihat dari sorotan matanya yang juling sebelah kiri memegang Atun, faktor tubuhnya yang gempal berkulit hitam seperti bibi mereka si “Ibu Gorila” mungkin menjadi alasan mereka memegang Atun dan tidak untuk Darsini yang ceking kayak kebanyakan cacing kermi. kawanan Simpanse yang lainpun tak mau kalah dengan kawanan monyet, mereka satu persatu berkumpul untuk menawarkan buah-buahan kepada kawanan monyet, sungguh pemandangan berbagi yang indah. Ada tontonan gratiis nih. Salah satu ketua monyet mengumpulkan pasukannya untuk diajak nonton bioskop bareng, Serasa lagi menonton atraksi topeng monyet yang lagi berkelahi merebutkan topeng reok ponorogo, walaupun mereka tidak sadar kalau dirinya sendiri adalah monyet, dasar nyet, nyet, nyet, “ monyet teriak monyet. (kok malah ngomongin diri gue sendiri yah, astaghfirullahal adzim) Penulis Istighfar 100X.
Waginah Kepala Suku hanya mengawasi cuek. Tampak aneh dari wajah Waginah. Sebagai ketua dia sepantasnya harus bertindak bijak melerai perkelahian bolo kurowo tersebut. Mungkin dia masih bersedih mengingat nasib Wariyem yang hilang di tengah hutan pada waktu itu. Biasanya jika Darsini dan Atun berkelahi, Wagini dan Wariyem selalu mengadakan taruhan dan adu mulut sebagai iringan musik yang menarik. Jika Atun menang, hukumanya Wariyem disuruh mencari makanan yang lezat-lezat di tengah hutan sekaligus dengan pohon-pohonnya, tapi jika Darsini Menang, Wariyem tidak mendapatkan apa-apa bahkan malah disuruh push up 100X tanpa napas (kejam), Memang Wariyem yang berwatak lugu mudah untuk disuruh-suruh. Maklum, kepala suku, gengsi kalo disuruh anak buahnya yang culun dan lugu itu.
Ternyata ingatan itulah yang membuat Waginah bersedih hati, hingga kucuran air mata yang tak tertahankan membasahi pipinya yang penuh dengan bekas bisul.
“huuu,,,huuu,,,huuuu”
Tidak ada peluit dan peringatan dari wasit Seketika pertempuran antar ke dua sahabat itu terhenti. Tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Polling sms ditutup untuk kawanan monyet.
“Ini gara-gara kamu sih yang membuat kepala suku kita menangis” cela Darsini
“Bukan, karena suara rombeng lo, yang menjadikan begini”
Kawanan monyet yang melihat pertenjukkan seru mulai meninggalkan panggung gulat itu, dengan wajah kecewa kawanan monyet mulai melemparkan buah-buahan ke wajah merekayang masih acak-acakan sepeti mak lampir dan mak-mak yang gila di pinggir jalan .. Plak..buk,,,broook. Mulai dari buah-buahan ringan, seperti buah anggur, cerry dan pisang, hingga buah-buahan yang berat seperti nangka dan duren tak luput dari lemparan mereka. Kekecewaan yang sungguh menghasilkan berkah.
“Kelapa suku, eh Kepala suku, ada makanan...!!!” Atun  mulai menarik bibirnya keatas.
Kepala suku masih tertunduk lesu, diam 1000 bahasa,
“iya kepala suku Waginah yang untu-untu kaya bidadari langit, ini kita ada makanan” Darsini mulai merayu.
Sontak Waginah mengangkat wajahnya yang penuh bekas bisul itu,
“Mana,,,mana,,,,mana,,,?”
Atun lebih dulu menghabiskan buah bekas gigitan dari monyet tersebut, sisanya yang utuh disisakan untuk kepala suku Waginah.
Kepala suku mulai menarik wajahnya, dan sejenak melupakan keluh kesah dari ingatannya ke wajah Wariyem yang tersesat entah kemana? Darsini dan Atun sampai lupa kalau dia tadi sempat berkelahi mati-matian mempertahankan harga diri. Inilah potret sahabat dimana ada makanan di situ ada kebahagiaan. Kebahagiaan yang tak berujung. dan  nasib Wariyem dilupakan begitu saja.

**************************************************
Penasaran di Part III. Penuls juga penasaran.. emangnya elu saja... gue juga...



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CERBUNG "4 SEKAWAN YANG TAK PERNAH AKUR""

Post a Comment